Sabtu, 16 Agustus 2008

Kembali Ke Trek

PERSIB Bandung (2)v(0) PERSITARA Jakarta
Stadion Siliwangi. Bandung


BANDUNG. Setelah terombang-ambing masalah perizinan dari Kepolisian Daerah Jawa Barat, Persib akhirnya kembali di izinkan menggelar laga kandang di Stadion Siliwangi saat menjamu Persitara Jakarta Utara, Sabtu (16/08), namun izin itu tidak berlaku bagi Bobotoh, keputusan Polda Jabar untuk memberi izin menggelar keramaian pertandingan kandang bagi Maung Bandung meski tanpa dihadiri Bobotoh tetap harus disyukuri, karena tentunya dapat menghemat pengeluaran. Tampil tanpa dukungan Bobotoh, Persib bermain nyaris tanpa roh di babak pertama meski menguasai permainan, turun dengan formasi 4-4-2, dengan menempatkan Hilton di sayap kanan, permainan Persib sangat lambat, monoton dan tergesa-gesa, bola lebih banyak dialirkan langsung dari belakang kedepan tanpa melalui skema serangan yang tersusun rapi, peluang-peluang Persib lebih banyak dari eksekusi bola-bola mati.

Tendangan-tendangan yang mengarah ke gawang Persitara yang dilakukan para pemain Persib sangat mudah diantisipasi penjaga gawang Persitara Rony Try, kalau tidak lemah bisa dipatikan melambung jauh diatas mistar gawang, seperti peluang yang didapat Eka Ramdani di menit-menit awal permainan, lolos dari kawalan pemain belakang Persitara, Eka berpeluang membuka keunggulan Persib, sayang Eka terlalu terburu-buru melepaskan tembakan, padahal Ia dalam posisi bebas dan tinggal menghadapi Rony Try, tembakan lemah Eka sangat mudah diantisipasi Rony Try. Peluang Persib berikutnya datang Rafael Bastos menit ke-6, meski dari sudut sempit bastos mampu melepaskan tendangan, namun arah nya masih meyamping disisi kiri Rony Try. Hilton Moriera yang mengambil eksekusi tendangan bebas tak jauh dari kotak pinalti menit 18, sempat memebri harapan, namun meski keras dan menembus pagar hidup, tendangan Hilton masih mampu diantisipasi dengan baik oleh Rony.

Satu menit berselang aksi solo Zaenal Arif nyaris berbuah hasil, namun sentuhan akhir Arif yang sebelumnya berhasil mengecoh dua kawalan pemain belakang Persitara masih mampu di blok Banaken, Persitara yang tampil percaya diri, mampu memperagakan permainan bola dari kaki ke kaki, startegi ini cukup efektif untuk memperlambat tempo permainan dan membuat pemain Persib frustasi. Rafael Bastos yang sempat begitu perkasa saat menghadapi Persik Kediri belum berhasil menemukan permainan terbaiknya dan selalu tergesa-gesa menyelesaikan peluang-peluang yang di dapatnya di babak pertama, Bastos mendapat peluang emas dari umpan tendangan bebas Eka Ramdani menit 39, tanpa kawalan satupun pemain belakang lawan, sontekan Bastos meski melewati jangkauan Rony masih melambung di atas mistar.

Selain monoton keberuntungan juga nampaknya masih belum berpihak pada Persib, tendangan bebas Lorenzo Cabanas menit 40, masih mampu diselamatkan tiang gawang atas Persitara, begitu juga dengan tendangan bebas Nyeck Nyobe dari jarak yang cukup jauh di pengujung babak pertama, masih ampu ditepis Rony Try., hingga wasit Purwanto meniup peluit panjang babak pertama, tak ada gol tercipta.

Memasuki babak kedua di lima menit awal permainan Persib masih belum juga berubah, malah Persitara yang berhasil menciptakan peluang terlebih dahulu, beruntung Tema masih sigap menahan tendangan Rahmat Rivai, yang berhasil menerobos pertahanan Persib. Sadar tidak banyak perubahan, Jaya Hartono menarik keluar bek kiri Hary Salisbury digantikan Gilangg Angga yang biasa beroperasi disayap kanan.

Masuknya Gilang membuat serangan Persib semakin bervariasi, satu menit berselang Persib pun menuai hasil, umpan silang Lorenzo Cabanas di sisi kanan pertahanan Persitara diselesaikan dengan sempurna oleh Rafael Bastos yang berdiri bebas, tendangan terukur Bastos ke sudut kanan gawang tak mampu dijangaku Rony Try, gol ini seakan memberikan suntikan semangat baru bagi Bastos, namun sayang selebrasi Bastos dengan membuka kaosnya berbuah kartu kuning, ini merupakan kartu kuning kedua yang diterima Bastos yang berarti dia harus absen di pertandingan berikutnya. Tertinggal satu gol sempat membuat pemain Persitara meingkatkan tempo serangannya, dua peluang berhasil diciptakan memanfaatkan buruknya komunikasi pertahanan belakang para pemain Persib, lewat tendangan Jhon Takpor dan Dedi Mulyadi beruntung semuanya masih mampu diantisipasi Tema.

Persib seharusnya unggul 2-0 di menit 69, kalau saja gol sah Nova Aryanto tidak dianulir wasit, penjaga garis yang mengangkat bendera menyatakan Nova dalam posisi offside, penjaga garis hanya melihat posisi Nova saat menerima bola, tidak melihat saat bola diumpan yang jelas-jelas Nova dalam posisi yang aman, meski dianulir namun kali ini para pemain Persib tidak begitu memprotes keputusan wasit, apalagi di menit 79 Persib benar-benar unggul setelah Rafael Bastos dengan tenang mengirim bola ke pojok kiri gawang Rony Try, gol kedua Bastos tidak lepas dari peran Eka Ramdani yang dengan cerdik mengirim umpan terobosan, bagi Bastos inilah gol kelima dia selama memperkuat Persib dan tercatat sebagai pemain paling subur bagi maung Bandung.

Pemain debutan Persib, Fabio Lopes Alcantara yang masuk menggantikan Zaneal Arif menit 55, nyaris memperbesar keunggulan Persib, sayang headingnya menerima umpan Eka Ramdani masih membentur tiang gawang menjelang pertandingan berakhir. Dan hingga pertandingan berakhir Persib akhirnya mampu memupus mitos tak pernah memang dari Persitara dalam empat pertemuan terakhir, sebaliknya bagi Persitara hasil ini semakin memantapkan mereka di papan bawah klasemen, tanpa pernah meraih satu kalipun kemenangan, kartu merah yang diterima Banaken di menit 83 dalam pertandingan ini semakin melengkapi penderitaan Persitara.(go-persib)

Susunan Pemain :
Persib : Tema Murasadat, Hary Salisbury (Gilang Angga, 52), Nova Aryanto, Maman Abdurahman, Suwita Pata, Nyeck Nyobe, Hilton Moriera, Lorenzo Cabanas (Atep, 78), Eka Ramdani, Zaenal Arif (Fabio Lopes, 55), Rafael Bastos.

Persitara : Rony Try, Rudolf Ebendje, C. Awono, Taufik Kisrun, Marzuki, Banaken, Budiawan (Yahya Sasomar, 30), John Takpor, Dedi Mulyadi (Hariman Siregar, 84), Eko Budi (A. Rahman, 69), Rahmat Rivai.

Tidak ada komentar: